Kominfo Beberkan Fakta Mengejutkan: Jokowi Ternyata Jadi Korban AI

by -698 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Kecerdasan Buatan (AI) mulai digunakan untuk informasi hoaks. Salah satunya digunakan dalam video yang menampilkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang berpidato menggunakan bahasa Mandarin.

“Mengingat sudah dimulai digunakannya AI dalam menciptakan hoaks,” kata Direktur Jenderal Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, dalam Konferensi Pers Awas Hoaks Pemilu, Jumat (27/10/2023).

Video terkait Jokowi ditandai dengan narasi ‘Jokowi berbahasa Mandarin’ dan disebut sebagai video yang menyesatkan yang telah diedit. Semuel mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa video asli yang diedit menggunakan AI tersebut ditemukan tahun 2015.

Oknum tak bertanggung jawab kemudian mengeditnya sehingga terlihat seolah-olah Jokowi menggunakan bahasa Mandarin.

Dalam laporan Kementerian Komunikasi dan Informatika, video tersebut sama dengan yang muncul di kanal YouTube The U.S.-Indonesia Society (USINDO) pada 13 November 2015 lalu. Video tersebut menggunakan teknologi AI deepfake dan dianggap oleh Kominfo sebagai konten disinformasi.

Semuel mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam penggunaan AI untuk konten negatif. Karena penggunaan AI menjadi lebih sering dan semakin canggih.

“Masyarakat diharapkan hati-hati, karena penggunaan AI semakin canggih dan sudah mulai digunakan untuk editing-editing,” ucapnya.

Agar terhindar dari sumber informasi palsu, Semuel meminta masyarakat mencari informasi dari sumber yang terpercaya. Karena tidak mungkin peristiwa penting tidak diliput oleh banyak media.

“Diharapkan bisa menekan hoaks khususnya dalam penggunaan AI. Pada pandangan awal, terlihat seperti aslinya. Sangat penting dengan kemajuan teknologi ini, para pemain sudah menggunakan teknologi ini,” kata Semuel.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengungkapkan fenomena munculnya hoaks menggunakan AI. Menurutnya, teknologi terus berkembang dan semakin canggih.

“Ya belum canggih (penggunaan AI untuk hoaks pada pemilu 2019), sekarang sudah sangat canggih,” ucap Semuel.

Sources:
– CNBC Indonesia