Tak Terdeteksi Mata-Mata Israel dan AS, Kelihai-an Strategi Hamas

by -138 Views

Menurut laporan intelijen yang dibagikan dengan Amerika Serikat, anggota Hamas sudah merencanakan serangan ke Israel sejak lama. Mereka berkomunikasi melalui jaringan telepon kabel yang dibangun ke dalam jaringan terowongan di bawah Gaza selama dua tahun. Saluran telepon di terowongan memungkinkan para agen untuk berkomunikasi satu sama lain secara rahasia, yang berarti tidak dapat dilacak oleh pejabat intelijen Israel. Selama dua tahun perencanaan, sel kecil yang beroperasi di terowongan menggunakan saluran telepon kabel untuk berkomunikasi dan merencanakan operasi namun tetap tidak bergerak sampai tiba waktunya untuk mengaktifkan dan memanggil ratusan pejuang Hamas untuk melancarkan serangan 7 Oktober. Mereka menghindari penggunaan komputer atau ponsel selama periode dua tahun tersebut untuk menghindari deteksi oleh intelijen Israel atau AS, kata sumber tersebut.

“Tidak banyak diskusi dan bolak-balik serta koordinasi di luar area terdekat,” kata salah satu sumber, dikutip dari CNN, Kamis (26/10/2023). Sumber intelijen yang dibagikan Israel kepada para pejabat AS mengungkapkan bagaimana Hamas menyembunyikan perencanaan operasi tersebut melalui langkah-langkah kontra-intelijen kuno seperti melakukan pertemuan perencanaan secara langsung dan menghindari komunikasi digital yang sinyalnya dapat dilacak dan lebih memilih melalui telepon kabel di terowongan. Hal ini memberikan wawasan baru tentang mengapa Israel dan Amerika Serikat begitu terpukul oleh serangan Hamas. Kantor Direktur Intelijen Nasional AS menolak berkomentar dan kedutaan Israel di Washington tidak menanggapi permintaan komentar. CNN sebelumnya memberitakan, serangkaian peringatan strategis dari badan intelijen AS dan Israel tidak membuat pejabat kedua negara mengantisipasi peristiwa 7 Oktober lalu.

Pasukan Pertahanan Israel dalam bahasa sehari-hari menyebut terowongan yang dibangun oleh Hamas selama lima belas tahun terakhir ini sebagai “metro Gaza.” Terowongan tersebut membentuk sebuah labirin luas yang digunakan untuk menyimpan roket dan amunisi, serta menyediakan jalan bagi militan untuk bergerak tanpa diketahui. IDF juga mengatakan di sana terdapat pusat komando dan kendali penting Hamas.