Kominfo Mengungkap Nasib Satelit Rp 5,2 T yang Berhenti di Tengah Perjalanan

by -142 Views

Pihak Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo telah mengumumkan bahwa proyek Hot Back-up Satellite (HBS) resmi dihentikan. Direktur Infrastruktur Bakti, Danny Januar Ismawan, menjelaskan bahwa HBS merupakan skema penyediaan barang dan jasa. Pemerintah telah sepakat untuk menyediakan 50% dari kapasitas total, yaitu 80 Gbps dari total 160 Gbps.

Meskipun kontrak proyek ini dihentikan, slot orbit satelit tetap dimiliki oleh Konsorsium Nusantara Jaya, yaitu PT Satelit Nusantara Lima, PT DSST Mas Gemilang, PT Pasifik Satelit Nusantara, dan PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera. Hal ini berarti penggunaan slot orbit tersebut tidak akan terdampak.

Danny menjelaskan bahwa konsorsium tetap akan melanjutkan proyek tersebut sesuai rencana bisnis mereka sendiri. Selain itu, pihak konsorsium juga berusaha untuk mengembalikan dana yang telah dikeluarkan sebesar Rp 3,5 triliun, sehingga tidak ada kerugian negara akibat penghentian proyek HBS yang dilakukan.

Secara resmi, proyek HBS memiliki nilai sebesar Rp 5,2 triliun. Pihak konsorsium akan memastikan pengembalian dana tersebut agar tidak menimbulkan kerugian negara.